Kamis, 25 Maret 2010

Saya Siap!

Mendapatkan beasiswa Sampoerna School of Education merupakan hal yang tak disangka-sangka. Dari 1200 pelamar, hanya diambil 89. Saya merasa bangga dapat menjadi mahasiswa dan sekaligus keluarga Sampoerna School of Education dan Sampoerna Foundation

        Menjadi calon guru memang sesuatu yang sering dilihat sebelah mata oleh orang banyak karena kondisi guru yang kurang mendapatkan perhatian di masa lalu. Namun, tekad yang datang dari lubuk hati tak kan bisa dihalangi oleh komentar dan pandangan orang. Saya yakin bahwa menjadi guru merupakan profesi yang paling mulia karena dari semua pekerjaan, guru lah yang paling memberi banyak manfaat kepada publik. Saya berprinsip bahwa bekerja bukanlah untuk mencari dunia, tapi untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat yang hasilnya tidak hanya dapat dinikmati oleh diri sendiri, namun juga dapat dirasakan oleh orang banyak. 
Ketika pertama kali mengikuti kulah di SSE, saya terheran-heran karena saya merasakan ada yang berbeda. Ternyata SSE itu memang berbeda dari kampus lain. Dosen yang unik dan professional mampu menciptakan atmosfer baru dalam dunia perkuliahan. Saya sadar hal itu memang telah dipersiapkan oleh SSE dan SF demi mewujudkan Negara Indonesia yang maju melalui dunia pendidikan, dan salah satu caranya adalah menciptakan generasi baru guru professional. Saya sangat bersyukur karena Sampoerna bersedia memberi saya kesempatan untuk ikut serta dalam mewujudkan cita-cita SF. 
Saya akan berusaha sebaik mungkin dalam mengemban amanat yang telah diberikan kepada saya untuk memajukan pendidikan demi kemakmuran dan kemajuan Indonesia. Saya siap untuk menjadi generasi baru guru professional. Saya siap.


3 komentar:

Anonim mengatakan...

Postingan yang bagus Faqih, menarik dan juga mengharukan. Tidak menyangka orang seperti dirimu memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan. Aku kira hanya 'sekedar' saja, karena mungkin saja kamu bisa memilih jurusan yang populer. Bahasamu juga bagus, biasakan untuk selalu "menulis" ya!

Anonim mengatakan...

Ini betul tulisan faqih, ha sepertinya saya harus melihat langsung proses menulisnya. Sungguh, kau punya bakat potensial yang mungkin suatu saat nanti bisa menjadikanmu seorang penulis entah untuk konsumsi pribadi atau khalayak umum. Semua itu butuh proses pengembangan yang pasti. Terus berkarya ya.

NB : tak terpikir juga olehku bahwa niatmu begitu tulus untuk menjadi seorang guru :)

ALADIN mengatakan...

Hmmm...thanks ya eki...q senang bgt punya teman kyk qm...sory...blum sempat ngoment blogmu...hehehe